Jaringan Nirkabel
A.
Gelombang radio
1.
Frekuensi dan
panjang gelombang
2.
Teknik
pemodulasian AM, FM
3.
Teknik
pemodulasian PM, FSK
4.
Teknik
pemodulasian PSK, CDMA
A.
Gelombang Radio
Gelombang radio
dapat dihasilkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang
radio ini dipancarkan oleh antena dan diterima oleh antena pula. Gelombang
radio mempunyai frekuensi antara Hz
sampai Hz. Gelombang ini diaplikasikan
sebagai alat komunikasi, sebagai pembawa informasi dari satu tempat ke tempat
lain.
Gelombang radio
banyak digunakan, terutama dalam bidang telekomunikasi, seperti handphone,
televisi, dan radio. Di antara spektrum gelombang elektromagnetik, gelombang
radio termasuk ke dalam spektrum yang memiliki panjang gelombang terbesar dan
memiliki frekuensi paling kecil. Gelombang radio dihasilkan oleh elektron pada
kawat penghantar yang menimbulkan arus bolak-balik pada kawat. Kenyataannya
arus bolak-balik yang terdapat pada kawat ini, dihasilkan oleh gelombang
elektromagnetik.
Gelombang radio
ini dipancarkan dari antena pemancar (transmitter) dan diterima oleh antena
penerima (receiver). Jika dibedakan berdasarkan frekuensinya, gelombang radio
dibagi menjadi beberapa band frekuensi. Jenis-jenis Gelombang Radio :
·
Gelombang Radio
AM ( Amplitudo Modulation )
Informasi yang
dipancarkan oleh antena yang berupa suara dibawa gelombang radio berupa
perubahan amplitudo yang disebut amplitudo modulasi (AM). Gelombang AM
mempunyai frekuensi antara Hz sampai Hz.
Gelombang tersebut memiliki sifat mudah dipantulkan oleh lapisan ionosfer bumi,
sehingga mampu mencapai jangkauan yang sangat jauh dari stasiun pemancar radio.
Keunggulan AM
adalah AM juga dipakai dalam transmisi isyarat video dalam televisi. AM adalah
sistem yang sederhana, murah, dan hanya membutuhkan lebar jalur kecil.
Jangkauan siaran dengan frekuensi AM lebih jauh (200 km) dan biaya untuk
pemancaran AM lebih murah daripada FM.
Kelemahan
gelombang radio AM adalah sering terganggu oleh gejala kelistrikan di udara,
sehingga gelombang yang ditangkap pesawat radio kadang terdengar berisik.
·
Gelombang Radio
FM ( Frequency Modulation )
Gelombang radio
FM mempunyai frekuensi sekitar Hz. Radio
FM menggunakan gelombang ini sebagai pembawa berita/informasi. Informasi dibawa
dengan cara frekuensi modulasi (FM). Pemancar FM lebih jernih jika dibandingkan
dengan pemancar AM. Hal ini dikarenakan gelombang radio FM tidak terpengaruh
oleh gejala kelistrikan di udara. Gelombang radio FM tidak dapat dipantulkan
oleh ionosfer bumi, sehingga tidak dapat menjangkau tempat-tempat yang jauh di
permukaan bumi. Supaya jangkauan gelombang jauh diperlukan stasiun penghubung
(relay), yang ditempatkan di satelit atau di permukaan bumi.
Keunggulan FM
adalah Amplitudo yang konstan dari gelombang FM memungkinkan efisiensi pemancar
yang tinggi. Desah pada isyarat FM hanya sepertiga dari desah isyarat AM untuk
lebar jalur yang sama. FM memiliki kemampuan transmisi stereo yang tidak
dimiliki oleh pemancar AM. Kualitas audio yang diterima juga lebih tinggi
daripada kualitas audio yang dimodulasi dengan AM.
Kelemahan FM
adalah Jalur yang dibutuhkan lebih lebar. Untuk siaran hiburan, harga FM (max)
biasanya adalah ± 75 kHz yang memungkinkan frekuensi pemodulasi sebesar 15 kHz.
FM memiliki jangkauan siaran terbatas (75 km), dibalik gunung atau bukit tidak
bisa ditangkap siarannya.
1.
Frekuensi dan
panjang gelombang
Menurut
Frekuensinya, gelombang radio dapat dibedakan menjadi:
a.
Frekuensi Rendah
(LF)
Memiliki
frekuensi 30 KHz s/d 300 KHz. Panjang gelombang 1500 M. Biasa digunakan untuk
radio gelombang panjang dan komunikasi jarak jauh.
b.
Frekuensi Sedang
(MF)
Memiliki
frekuensi 300 KHz s/d 3 MHz. Gelombang Radio berfrekuensi sedang biasa
digunakan untuk sistem komunikasi. Gelombang ini memiliki panjang 300 M.
Gelombang ini tidak bisa menembus atmosfer, bahkan pada bagian Ionosfer
gelombang tersebut justru dipantulkan kembali sehingga informasi yang dibawa
gelombang bisa menuju tempat yang jauh dari pemancar.
c.
Frekuensi Tinggi
(HF)
Memiliki
frekuensi 3 MHz s/d 30 MHz. Panjang dari gelombang ini adalah 30 M. Biasa
digunakan untuk radio komunikasi jarak pendek, radio amatir, CB.
d.
Frekuensi Sangat
Tinggi (VHF)
Memiliki
frekuensi 30 MHz s/d 300 MHz. Panjang gelombang adalah 3 M. Gelombang tidak
dapat dipantulkan oleh Ionosfer. Sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Dan
cocok digunakan untuk komunikasi antar satelit. Agar gelombang ini bisa
berjangkauan jauh maka perlu stasiun penghubung (Relai). Biasa digunakan untuk
Radio FM, Komunikasi Polisi, Pelayanan Darurat.
e.
Frekuensi Ultra
Tinggi (UHF)
Memiliki
frekuensi 300 MHz s/d 3 GHz. Panjang gelombang adalah 30 Cm. Gelombang tidak
dapat dipantulkan oleh Ionosfer. Sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Dan
cocok digunakan untuk komunikasi antar satelit. Agar gelombang ini bisa
berjangkauan jauh maka perlu stasiun penghubung (Relai). Biasa digunakan untuk
Komunikasi Televisi.
f.
Frekuensi Super
Tinggi (SHF)
Memiliki
frekuensi diatas 3 GHz. Panjang gelombang adalah 3 Cm. Biasa digunakan untuk
radar, komunikasi satelit, telepon, saluran televisi.
Jenis panjang Gelombang Radio:
a.
Gelombang
Panjang (1500 M)
b.
Gelombang Sedang
(300 M)
c.
Gelombang Pendek
(30 M)
d.
Gelombang Sangat
Pendek (3 M)
e.
Gelombang Ultra
Pendek (30 Cm)
f.
Gelombang Mikro
(3 Cm)
2.
Teknik
Pemodulasian AM, FM
·
Modulasi
AMPLITUDO (AM)
§ Amplitude modulation full carrier untuk radio
broadcast
§ Double sideband suppressed carrier (DSB-SC) untuk
komunikasi radio
§ Single sideband (SSB) USB (upper sideband), LSB
(lower sideband),
§ ISB (independent sideband) untuk komunikasi radio
§ Vestigial sideband (VSB) untuk pemancar TV
§ Sinyal pemodulasi: Sinyal asal yang berisi
informasi.
§ Sinyal pembawa : Sinyal frekuensi tinggi yang
ditumpangi oleh sinyal informasi selama proses transmisi.
§ Pada jenis modulasi ini amplituda sinyal pembawa
diubah-ubah secara proporsional terhadap amplituda sesaat sinyal pemodulasi,
sedangkan frekuensinya tetap selama proses modulasi.
·
Modulasi
Frekuensi (FM)
Narrowband FM(bandwidth<20kHz) dan
wideband FM (bandwidth=150 kHz). Pada modulasi frekuensi sinyal informasi
mengubah-ubah frekuensi gelombang pembawa, sedangkan amplitudanya konstan
selama proses modulasi. Proses modulasi frekuensi digambarkan sebagai berikut:
Pemancar
FM
Sumber suara yang dapat digunakan
bermacam-macam. Tape, CD-player, mp3-player, microphone bahkan radio juga dapat
dipakai. Segala jenis catu daya juga dapat dipakai pada sistem pemancar FM
asalkan catu daya tersebut bisa menghasilkan tegangan yang sesuai dan arus yang
cukup. Bagaian yang penting dari sistem pemancar FM adalah antena, saluran
transmisi dan pemancar itu sendiri. Pemancar FM secara umum terdiri dari
blok-blok.
1.
Teknik
Pemodulasian PM, FSK
·
Modulasi Fasa
(PM)
Pada modulasi ini sinyal informasi
mengubah-ubah fasa gelombang pembawa. Besar perubahan fasa sebanding dengan
amplituda sesaat sinyal pemodulasi. Modulasi fasa, sama seperti modulasi
frekuensi, menghasilkan penyimpangan frekuensi pada sinyal pembawa, sehingga
kedua modulasi ini dikelompokkan dalam jenis modulasi sudut. Perbedaannya
terletak pada posisi perubahan frekuensi, jika pada modulasi frekuensi deviasi
tertinggi dicapai pada amplituda puncak dari sinyal pemodulasi, pada modulasi
fasa deviasi maksimum terjadi pada saat sinyal modulasi berubah pada laju yang
paling tinggi (slope terbesar) yakni perubahan dari nilai positif ke negatif
dan sebaliknya.
Persamaan sinyal PM serupa dengan sinyal FM,
perbedaannya hanya terletak pada definisi indeks modulasinya,
Dimana adalah indeks modulasi fasa, yakni nilai
maksimum perubahan fasa. Indeks modulasi FM berubah secara proporsional
terhadap perubahan amplituda dan frekuensi sinyal pemodulasi, sedangkan indeks
modulasi PM hanya berubah secara proporsional terhadap perubahan amplituda
sinyal pemodulasi saja.
·
Frequency-Shift
Keying (FSK)
Pada system FSK,
2 buah sinyal sinusoidal dengan amplituda maksimum sama, Ac, tapi frekuensi
berbeda, f1 dan f2, digunakan untuk merepresentasikan symbol biner „1‟ dan „0‟.
Secara matematis
dapat dituliskan:
Pembangkitan
sinyal BFSK dilakukan dengan melalukan data biner dalam format polar ke modulator
frekuensi (Voltage Controlled Oscillator). Ketika input modulator berubah dari
+V ke –V, maka frekuensi yang ditransmisikan akan berubah juga.
2.
Teknik
Pemodulasian PSK, CDMA
·
Phase shift
Keying (PSK)
Dalam sistem
PSK, sinyal pembawa sinusoidal dengan amplituda Ac dan frekuensi fc digunakan
untuk merepresentasikan kedua symbol „1‟ dan „0‟, hanya saja fasa sinyal
pembawa untuk kedua simbol tersebut dibuat berbeda 1800. Secara matematis dapat
dituliskan:
Pembangkitan
sinyal BPSK serupa dengan pembangkitan sinyal BASK, kecuali data binernya dalam
format polar.
·
Teknik
Pemodulasian CDMA
CDMA (Code
Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread spectrum untuk mengedarkan
sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini
asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik,
lebih baik daripada channel atau frekuensi RF. Ada beberapa teknik modulasi
yang dapat digunakan untuk menghasilkan spektrum sinyal tersebar antara lain
Direct Sequence Spread Spectrum (DS-SS) dimana sinyal pembawa informasi
dikalikan secara langsung dengan sinyal penyebar yang berkecepatan tinggi,
Frequency Hopping Spred Spectrum (FH-SS) dimana frekuensi pembawa sinyal
informasi berubah-ubah sesuai dengan deretan kode yang diberikan dan akan
konstan selama periode tertentu yang disebut T (periode chip). Time Hopping
Spread Spectrum (THSS) dimana sinyal pembawa informasi tidak dikirimkan secara kontinu
tetapi dikirimkan dalam bentuk short burst yang lamanya burst tergantung dari
sinyal pengkodeannya, dan hybrid modulation yang merupakan gabungan dari dua
atau lebih teknik modulasi di atas yang bertujuan untuk menggabungkan
keunggulan masing-masing teknik. Teknik modulasi yang paling banyak dipakai
saat ini, termasuk pada system CDMA2000 1x, adalah Direct Sequence Spread
Spectrrum (DS-SS) karena realisasinya lebih sederhana dibandingkan teknik
modulasi lainnya. Pada DS-SS, sinyal pembawa didemodulasi secara langsung oleh
data terkode yang merupakan deretan data yang telah dikodekan dengan deretan
kode berkecepatan tinggi yang dibangkitkan oleh suatu Pseudo Random Generator
(PRG) dan memiliki karakteristik random semu karena dapat diprediksi dan bersifat
periodik. Sinyal yang telah tersebar ini kemudian dimodulasi dengan menggunakan
teknik modulasi BPSK, QPSK, atau MSK. Pada sistem CDMA2000 1x digunakan teknik
modulasi QPSK.
Blok
diagram pemancar DS-SS
Sedangkan pada
sisi penerima, DS-SS terdiri dai tiga bagian utama yaitu demodulator,
despreader dan blok sinkronisasi deret kode.
blok
diagram penerima DS-SS
Ketika sinkronisasi
deret kode telah tercapai antara pengirim dan penerima (akuisisi dan code
trackling loop telah berjalan sempurna), maka dilakukan proses despreading
sinyal DS-SS. Dan dengan asumsi bahwa beda fasa pada frekuensi pembawa lokal
antara pengirim dan penerima dapat dihilangkan dengan carrier recovery maka
sinyal informasi yang sebenarnya akan dapat diperoleh kembali.
0 komentar:
Posting Komentar